Keberadaan Tempat Pendidikan Anak (TPA) sangat dirasakan manfaatnya bagi orang tua. Apalagi bagi orang tua yang keduanya sama-sama bekerja. Enny Ardyastuti, seorang PNS yang menitipkan anaknya, menyatakan hal itu di Pontianak.
Ia biasa menitipkan anaknya di TPA LKIA di Jalan Ayani. Menurutnya, menitipkan anak di TPA, sangat dirasakan manfaatnya. TPA berfungsi sebagai tempat penitipan anak, bisa memberikan rasa ketenangan dalam melaksanakan tugasnya. Juga, punya andil cukup besar, dalam meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak.
Alasannya, selama 6-7 jam, setiap harinya diasuh di TPA, bisa tercipta sumber daya manusia berkualitas. Anak dapat bersosialisasi dengan baik. Banyak teman dan lebih mandiri.
"Mudah-mudahan TPA LKIA dapat mempertahankan kualitas pelayanan dan meningkatkan mutu pendidikan," kata Enny Ardyastuti.
Hartati Soedarso, pemilik TPA LKIA menuturkan kisah berdirinya tempat tersebut. Berdiri tempat itu pada 1964. Awalnya, beberapa orang tua mengharapkan adanya suatu tempat penitipan anak-anak balita, selama mereka bekerja. Berhubung mereka belum punya tempat penampungan, untuk sementara anak-anak diasuh di rumah yang kebetulan ada ruangan kosong.
Ketika Mensos RI, Rusia Sardjono mantan Mensos Bung Karno mengunjungi Pontianak. Pada saat itu, ia ke TPA yang masih sangat sederhana, di rumah yang masih dijadikan tempat penitipan tersebut. Timbul pemikiran dari pengurus LKIA, mendirikan suatu tempat, di mana anak-anak bisa mendapatkan pengasuhan, selama orang tua bekerja.
Bantuan diterima dari Walikota Pontianak, A. Muis Amin, yang menjadi walikota pada 1957-1967. Pada saat itu, sebidang tanah seluas 40 x 80 meter persegi dengan sertifikat No. 26 tahun 1966. Luas bangunan 14 x 20 meter persegi. Biaya pembangunan pada saat itu, sebesar Rp 1.500.000. "Dana diperoleh dari masyarakat. Lokasi itu, dulunya bernama Gang Sentiong. Sekarang bernama Jalan Ahmad Yani," kata Hartati.
Dasar pemikiran yang melandasi pendirian TPA LKIA adalah, bagi orang tua yang masing-masing bekerja, sangat memerlukan sebuah Tempat Penitipan Anak. Selama bekerja, sedangkan di rumah tidak punya pengasuh. Di TPA bisa mendapatkan pengasuhan dan pengawasan kesehatan. Orang tua lebih tenang dalam melaksanakan dan meningkatkan efesiensi kerja di tempat tugas masing-masing. Adanya program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) TPA, merupakan tepat yang cocok untuk meningkatkan pola asuh.
Bertepatan dengan HUT TPA LKIA ke 45, salah satu keluarga yang pernah menitipkan anaknya, memaparkan betapa pentingnya TPA bagi mereka. Sri Kusyanto dan Enny Ardyastuti, mereka berdua bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang telah menitipkan 4 orang anaknya pada TPA LKIA.
Alasan mengapa mereka menitipkan anaknya, karena suami dan istri bekerja sebagai PNS, yang bekerja 07.00-14.00 Wib. Setiap harinya dapat menitipkan anak, sehingga orang tua dapat melaksanakan pekerjaan kantor dengan tenang. Sebagai ibu, walaupun bekerja tetap, dapat meluangkan waktunya memberikan ASI pada jam-jam tertentu, selama anak dititipkan.
"Kami lebih percaya menitipkan anak kami pada LKIA, walaupun di rumah ada pembantu," kata Enny.
Alasannya, faktor keamanan, kesehatan, dan tumbuh kembang anak lebih terjamin. Selain itu, dapat dipantau dengan baik. Pengasuhnya sudah lebih terampil dan berpengalaman. Penitipan juga memberikan pendidikan kepada anak, bagaimana bersosialisasi dengan tersedianya alat permainan edukatif.
Sabtu, 03 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar